Rabu, 29 Juni 2016

doktrinku

Doktrin bisa diartikan sebagai ajaran. Ajaran seseorang kepada orang lain yang diterapkan sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini, berarti doktrinku.blogspot.com ingin mengajarkan seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Blog ini bersifat public, jadi siapa saja bisa membacanya. Dalam artian siapapun bisa dan boleh mempraktekkannya kalau mau. Dan bila ada masukan atau ada sesuatu yang ingin disampaikan kepada penulis, pembaca bisa mengirimkannya melalui komentar, email, surat ataupun nomer telpon.

Aku ingin mengajarkan anak cucuku untuk melindungi keluarga. Melindungi baik penghidupan maupun pendidikan. Dan aku ingin anak cucuku juga mengajarkannya kepada anak cucu mereka kelak dan seterusnya gilir gumanti. Untuk membatasi banyaknya individu dalam keluarga perlu adanya aturan yang mengatur siapa saja yang disebut keluarga.

Ajaran yang dimaksud adalah system yang berkesinambungan dan mandiri. Yang bisa terus melindungi anak cucuku walaupun aku sudah tidak ada. System itu adalah tentu saja aset.

Aset yang seperti apa? Aset yang bagaimana? Kapan aset itu terwujud? Berapa yang harus dikeluarkan?

Selasa, 28 Juni 2016

puisi - apa

Apa
(by mh)

Apa
Apa?
Apa.
Apa.?
Apa!
Apa?
Apa!?

Iya, apa?
Iya, apa.
Apa!!!
Iya, apa.

Apa iya?
Apa, iya?
Apa iya!?

Apa ini?
Apa, ini?
Iya, apa ini?
Ini apa
Iya, ini apa?
Iya, ini apa
Iya, ini apaa??
Iya!! Ini apa

Ini apa?
Ini, apa
Ini, apa?
Ini?
Iya, ini.?
Ooo, ini apa.

puisi - aiueo

aiueo
(by mh)

a?
a.
a?
a!
a.?
a, a, a dan a.

a a a a
aa aa
aaaa

a...
aa...
aaa...
aaaaaaaa...

a
aa aa aa
a aa a aa
aa a?
a aa aa a

a
a aa aa
aa aa

a....


Senin, 27 Juni 2016

surat untuk diriku saat umur 45

Sidoarjo, 27 Juni 2016

Hay, apa kabar? Gimana keadaanmu? Moga sehat selalu. Aku tulis ini agar kamu tidak lupa padaku.

Kamu tau aku, kan? Banyak hal yang ada di otakku, tapi aku tak bisa fokus. Banyak hal yang ingin kukejar, kamu tau itu.

Oh ya, sebelumnya, bagaimana "kehidupanmu" selama ini? Ceritakan padaku. Apa kamu sudah punya istri? Berapa anakmu? Apa saja kegiatanmu? Sudah berapa buku yang kamu tulis? Sudah berapa yang tercetak? Bacakan aku salah satu puisimu, cerpenmu ataupun novelmu? Kalaupun tidak ada yang tercetak, pasti ada catatannya, kan? Di kertas ataupun di laptop? Kamu sudah janji padaku mau menulis. Kamu janji mau beli buku diary ataupun buku catatan, apalagi buku catatan arsenal. Kamu tidak lupa, kan?

Oh ya, bagaimana nasib laptopmu itu? Sebagai pengingat, laptop itu kamu beli dari Taiwan. Banyak kenangan di Taiwan. 2 tahun kamu disana. Itu kenang2anmu. Kamu tak bawa uang banyak dari sana. Jupiter Z mu lenyap saat kamu ke kalimantan. Masih ada supra fit. Apa yang terjadi pada supra fit itu sekarang?

Saat aku menulis ini, umurku hampir 30 tahun. Banyak yang berkecamuk di pikiranmu. Banyak hal yang kamu impikan. Kamu ingin membangun dinastimu. Dinasti Misbah. Kamu buat blog ini, doktrinku.blogspot.com, sebagai pengingat, catatan perjuanganmu. Untuk mencatat apa saja yang kamu inginkan, apa saja yang kamu lakukan, sebagai cermin spion. Kamu ingin membangun CV. Untuk mengamankan anak cucumu, keturunanmu, keluargamu. Kalau sampai umur 45 ini kamu masih single, impianmu terancam lenyap.

Kamu ingin menulis buku. Buku catatan koleksi mug arsenal. Buku Ilmu Pati. Buku Inventaris. Buku Sandang. Buku tentang jendral. Buku Silsilah Keluarga. Buku Aturan. Dan buku-buku yang lain. Kamu ingin membuat buku rahasia. Karena buku kertas seakan kalah oleh teknologi, kamu ingin tetap memperjuangkan kertas. Menyimpan kode-kode dalam buku itu. Menyentuh sampulnya, lembar-lembar halamannya, dimana kamu sembunyikan kode itu. Dimana kamu sembunyikan kuncinya. Dan tentu saja, apa pesan yang kamu sembunyikan dalam kode itu, tentu saja ada pesan penting yang ingin kamu sembunyikan, kan? Kalau tidak ada pesan, maka kode itu hanya kumpulan huruf dan angka tak bermakna. Kamu masih ingat pesan itu? Pesan itu harus rahasia yang tidak diketahui banyak orang. Pesan itu harus sesuatu yang abadi, tidak mati dimakan waktu, sesuatu yang bermakna, berharga, tak ternilai. Apakah kamu punya sesuatu itu?

Kamu punya mimpi besar tentang sandang. Kamu harus tetap mempertahankan mimpi itu. Kamu harus mencatatnya. Kamu mencatatnya di Buku Sandang. Bacakan untukku. Mimpimu itu besar, saat kamu tidak bisa atau belum meraihnya, sampaikan pada anak cucumu untuk meraihnya, menggenggamnya. Kamu harus menyampaikannya pada anak cucumu, kalau tidak bisa menyampaikan lewat lisan, sampaikan lewat tulisan. Itu gunanya Buku Sandang itu. Kalau anak cucumu tidak ingin melanjutkan mimpimu, tentu saja kamu akan memaksakannya, karena itulah judul blog ini doktrinku, karena kamu ingin abadi, kamu tidak ingin dilupakan. Kalaupun anak cucumu tetap tidak mau melanjutkan mimpimu, atau doktrinmu tidak terserap anak cucumu, setidaknya kamu masih punya Buku Sandang itu, kamu harus menyimpan Buku Sandang itu, agar cita-citamu bisa dilanjutkan oleh orang yang membaca buku itu. Kalau anak cucumu tidak mau melanjutkan mimpimu, maka anak cucumu harus punya mimpi yang lebih besar daripada mimpimu itu. Kalau anak cucumu tidak punya mimpi yang lebih besar, mau tidak mau kamu harus memaksa anak cucumu untuk melanjutkan mimpimu. Aku tau mimpimu ini begitu besar, kamu mungkin tidak punya waktu, tenaga atau harta untuk mewujudkannya. Maka dari itu anak cucumu harus melanjutkannya. Berapa generasi mimpi itu akan terwujud. Mimpi itu begitu besar, maka kamu harus menulisnya di buku, kamu tidak bisa menulis semua di surat ini.

Kamu pernah punya keinginan untuk dibacakan buku oleh anak cucumu, diingatkan oleh anak cucumu tentang dirimu. Saat kamu berumur 60, 75 ataupun 100 tahun. Saat kamu tua nanti, kamu mungkin akan pikun, kamu mungkin lupa pada dirimu, kamu mungkin banyak marah-marah, mungkin kamu duduk di kursi roda, atau terbaring di ranjang tak berdaya. Kamu mungkin harus dipaksa untuk mendengarkan tentang dirimu yang dulu. Sampai berapa tahun kamu hidup di dunia ini? Kalaupun kamu bisa hidup sampai diatas 60 tahun, kamu harus membaca atau dibacakan tentang dirimu minimal setiap 5 tahun sekali, atau 10 atau 15 tahun sekali. Egois ya...

Kamu punya keris kecil buatan temanmu, adik kelasmu, teman seperguruanmu, Handoko. Apa masih ada sekarang? Kamu ingin punya penpal di luar negri. Kamu ingin koleksi mug arsenal. Kamu ingin koleksi uang koin. Kamu ingin kultur jaringan bunga mawar, kamu ingin mawar itu mini. Kamu ingin parabola. Kamu ingin punya rumah tingkat 3. Kamu ingin punya channel di youtube tentang pelajaran. Kamu ingin punya sablon khusus kaos. Apa saja keinginanmu yang sudah terwujud? Ceritakan semua padaku.

Sebenarnya banyak yang ingin kusampaikan, mungkin nanti ada surat lanjutan mungkin juga tidak.
Baiklahhhhhhhh, tetap semangat.


Misbah Habibie

Aku

Nama : Misbah Habibie
Tempat, tanggal lahir : Magetan, 28 Maret 1987
Jenis kelamin : laki-laki
Ayah : Saidi
Ibu : Sumini
Kakek dari ayah :
Nenek dari ayah : alm Sadiyem, di Pohkenthing Ginuk Karas
Kakek dari ibu : alm Amad Kasan, di mBremi Randusongo
Nenek dari ibu : Mujinem, di mBangoan Sobontoro
Saudara ayah : Saimin, Lanjar, Syadat (mBulu Gerot)
Saudara ibu : Sunarti (mBangoan)
Saudaraku : 1. Saifudin 3. Rifa'i 4. Khalid Nur Rohman
Nomer HP : +6282132376861
Pendidikan:
SD 1993-1999
SMP 1999-2002
SMA 2002-2005
Kuliah IPB 2005-2009 DO

2009-2011 di POMOSDA Tanjunganom Nganjuk
2011-2013 di Taiwan
2013-2015 di Kalimantan
2015-... di Sidoarjo

Tinggi badan : +- 160 cm
Berat badan : +- 50 kg
Mata : hitam
Kulit : coklat
Rambut : hitam beruban
Tanda di wajah : bekas terbakar di samping hidung sebelah kanan

Buku yang sudah dibaca :
Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma by Idrus
Betaljemur Adammakna
Laskar Pelangi tetralogi Andrea Hirata
White Fang by Jack London
Romeo and Juliet by William Shakespeare
Lost in Teleporter : Kisah Cinta Abad 22 by Tria Barmawi