Senin, 27 Juni 2016

surat untuk diriku saat umur 45

Sidoarjo, 27 Juni 2016

Hay, apa kabar? Gimana keadaanmu? Moga sehat selalu. Aku tulis ini agar kamu tidak lupa padaku.

Kamu tau aku, kan? Banyak hal yang ada di otakku, tapi aku tak bisa fokus. Banyak hal yang ingin kukejar, kamu tau itu.

Oh ya, sebelumnya, bagaimana "kehidupanmu" selama ini? Ceritakan padaku. Apa kamu sudah punya istri? Berapa anakmu? Apa saja kegiatanmu? Sudah berapa buku yang kamu tulis? Sudah berapa yang tercetak? Bacakan aku salah satu puisimu, cerpenmu ataupun novelmu? Kalaupun tidak ada yang tercetak, pasti ada catatannya, kan? Di kertas ataupun di laptop? Kamu sudah janji padaku mau menulis. Kamu janji mau beli buku diary ataupun buku catatan, apalagi buku catatan arsenal. Kamu tidak lupa, kan?

Oh ya, bagaimana nasib laptopmu itu? Sebagai pengingat, laptop itu kamu beli dari Taiwan. Banyak kenangan di Taiwan. 2 tahun kamu disana. Itu kenang2anmu. Kamu tak bawa uang banyak dari sana. Jupiter Z mu lenyap saat kamu ke kalimantan. Masih ada supra fit. Apa yang terjadi pada supra fit itu sekarang?

Saat aku menulis ini, umurku hampir 30 tahun. Banyak yang berkecamuk di pikiranmu. Banyak hal yang kamu impikan. Kamu ingin membangun dinastimu. Dinasti Misbah. Kamu buat blog ini, doktrinku.blogspot.com, sebagai pengingat, catatan perjuanganmu. Untuk mencatat apa saja yang kamu inginkan, apa saja yang kamu lakukan, sebagai cermin spion. Kamu ingin membangun CV. Untuk mengamankan anak cucumu, keturunanmu, keluargamu. Kalau sampai umur 45 ini kamu masih single, impianmu terancam lenyap.

Kamu ingin menulis buku. Buku catatan koleksi mug arsenal. Buku Ilmu Pati. Buku Inventaris. Buku Sandang. Buku tentang jendral. Buku Silsilah Keluarga. Buku Aturan. Dan buku-buku yang lain. Kamu ingin membuat buku rahasia. Karena buku kertas seakan kalah oleh teknologi, kamu ingin tetap memperjuangkan kertas. Menyimpan kode-kode dalam buku itu. Menyentuh sampulnya, lembar-lembar halamannya, dimana kamu sembunyikan kode itu. Dimana kamu sembunyikan kuncinya. Dan tentu saja, apa pesan yang kamu sembunyikan dalam kode itu, tentu saja ada pesan penting yang ingin kamu sembunyikan, kan? Kalau tidak ada pesan, maka kode itu hanya kumpulan huruf dan angka tak bermakna. Kamu masih ingat pesan itu? Pesan itu harus rahasia yang tidak diketahui banyak orang. Pesan itu harus sesuatu yang abadi, tidak mati dimakan waktu, sesuatu yang bermakna, berharga, tak ternilai. Apakah kamu punya sesuatu itu?

Kamu punya mimpi besar tentang sandang. Kamu harus tetap mempertahankan mimpi itu. Kamu harus mencatatnya. Kamu mencatatnya di Buku Sandang. Bacakan untukku. Mimpimu itu besar, saat kamu tidak bisa atau belum meraihnya, sampaikan pada anak cucumu untuk meraihnya, menggenggamnya. Kamu harus menyampaikannya pada anak cucumu, kalau tidak bisa menyampaikan lewat lisan, sampaikan lewat tulisan. Itu gunanya Buku Sandang itu. Kalau anak cucumu tidak ingin melanjutkan mimpimu, tentu saja kamu akan memaksakannya, karena itulah judul blog ini doktrinku, karena kamu ingin abadi, kamu tidak ingin dilupakan. Kalaupun anak cucumu tetap tidak mau melanjutkan mimpimu, atau doktrinmu tidak terserap anak cucumu, setidaknya kamu masih punya Buku Sandang itu, kamu harus menyimpan Buku Sandang itu, agar cita-citamu bisa dilanjutkan oleh orang yang membaca buku itu. Kalau anak cucumu tidak mau melanjutkan mimpimu, maka anak cucumu harus punya mimpi yang lebih besar daripada mimpimu itu. Kalau anak cucumu tidak punya mimpi yang lebih besar, mau tidak mau kamu harus memaksa anak cucumu untuk melanjutkan mimpimu. Aku tau mimpimu ini begitu besar, kamu mungkin tidak punya waktu, tenaga atau harta untuk mewujudkannya. Maka dari itu anak cucumu harus melanjutkannya. Berapa generasi mimpi itu akan terwujud. Mimpi itu begitu besar, maka kamu harus menulisnya di buku, kamu tidak bisa menulis semua di surat ini.

Kamu pernah punya keinginan untuk dibacakan buku oleh anak cucumu, diingatkan oleh anak cucumu tentang dirimu. Saat kamu berumur 60, 75 ataupun 100 tahun. Saat kamu tua nanti, kamu mungkin akan pikun, kamu mungkin lupa pada dirimu, kamu mungkin banyak marah-marah, mungkin kamu duduk di kursi roda, atau terbaring di ranjang tak berdaya. Kamu mungkin harus dipaksa untuk mendengarkan tentang dirimu yang dulu. Sampai berapa tahun kamu hidup di dunia ini? Kalaupun kamu bisa hidup sampai diatas 60 tahun, kamu harus membaca atau dibacakan tentang dirimu minimal setiap 5 tahun sekali, atau 10 atau 15 tahun sekali. Egois ya...

Kamu punya keris kecil buatan temanmu, adik kelasmu, teman seperguruanmu, Handoko. Apa masih ada sekarang? Kamu ingin punya penpal di luar negri. Kamu ingin koleksi mug arsenal. Kamu ingin koleksi uang koin. Kamu ingin kultur jaringan bunga mawar, kamu ingin mawar itu mini. Kamu ingin parabola. Kamu ingin punya rumah tingkat 3. Kamu ingin punya channel di youtube tentang pelajaran. Kamu ingin punya sablon khusus kaos. Apa saja keinginanmu yang sudah terwujud? Ceritakan semua padaku.

Sebenarnya banyak yang ingin kusampaikan, mungkin nanti ada surat lanjutan mungkin juga tidak.
Baiklahhhhhhhh, tetap semangat.


Misbah Habibie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar